Gejala
kejiwaan
PENDAHULUAN
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah ta’ala, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I …………..…………………………………………………………...…………………..PENDAHULUAN
BAB II ………………………………………………………………………….PERSEPSI ATAU TANGGAPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I …………..…………………………………………………………...…………………..PENDAHULUAN
BAB II ………………………………………………………………………….PERSEPSI ATAU TANGGAPAN
BAB III ……………………..………………………………………………………MEMORI
ATAU INGATAN
BAB IV …………………..…………………………………………..….BELAJAR INTELEGENSI (BERFIKIR)
BAB V……………………………………………………………………..…………………………...
MOTIVASI
BAB VI ……………………………………………………………………...………...EMOSI
DAN PERASAAN
BAB
VII………………………………………………………………………………....……DAFTAR PUSTAKA
BAB II
|
PERSEPSI
ATAU TANGGAPAN
Menurut Johann Frederich Herbart (1776 – 1841),
tanggapan adalah merupakan unsur dasar dari jiwa manusia.Tanggapan dipandang
sebagai kekuatan psikologis yang dapat menolong atau menimbulkan keseimbangan,
ataupun merintangi atau merusak keseimbangan. Tanggapan diperoleh dari
penginderaan dan pengamatan. Tanggapan-tanggapan ada yang berada dalam
kesadaran , dan kebanyakan berada di bawah sadar. Diantara kedua kesadaran
terdapat batas pemisah yang disebut
“ambang kesadaran”. Tanggapan yang mengendap di bawah kesadaran dapat
muncul kembali ke alam kesadaran dan yang semula memang berada di ambang
kesadaran itu selalu ada yang muncul secara mekanis.
Ada tiga macam tanggapan yaitu
1.
Tanggapan masa
lampau yang sering disebut sebagai tanggapan ingatan.
2.
Tanggapan masa
sekarang yang dapat disebut sebagai tanggapan imajinatif.
3.
Tanggapan masa
mendatang yang dapat disebut sebagai tanggapan antisipatif.
Proses terjadinya persepsi :
Objek/stimulasi > sensoris > deproses indra (input) >
output > indra di otak (pusat syaraf)
Indra di otak
(pusat syaraf) > berupa persepsi/tanggapan rangangan pengalaman (respon).
Proses terjadinya persepsi perlu adanya perhatian. Perhatian
menpunyai ciri-ciri yaitu terfokus dan batasan serta berubah-ubah. Persepsi
adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat ,tidak
mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Di dalam proses persepsi individu
dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu objek yang dapat bersifat
positif/negatif,senang/tidak senang dan sebaliknya.
Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap yaitu
kecenderungan yang stabil untuk berlaku/bertindak secara tertentu di dalam
situasi yang terentu pula (polak,1976).
Persepsi meliputi :
1.
Penginderaan
(sensasi)
Semua
alat indra yang kita miliki mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi
manusia.
2.
Atensi atau
perhatian
Pemrosesan
secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang
tersedia.
- Interpretasi.
Proses
komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicaraan yang
tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal
sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi
berurutan).
Teori persepsi
1. Persepsi itu dalam stabilitasnya berbeda ukuran
2. Persepsi bisa terjadi dengan sendirinya
3. Setiap individu dalam persepsi selalu berbeda
4. Ada empat hal yang sangat berpengaruh terhadap persepsi :
-
persepsi dalam belajar yang berbeda
-
kesiapan mental (SET)
-
kebutuhan dan motifasi
-
persepsi gaya berfikir yang berbeda
5. Persepsi bentuk aktualnya disebut informasi
6. Hukum persepsi meliputi :
-
persepsi kedekatan
-
persepsi kesamaan,sendiri
-
persepsi kontinu
-
hukum gerak bersama
Jenis-jenis persepsi
Proses pamahaman
terhadap rangsangan atau stimulus yang diperoleh oleh indra menyebabkan
persepsi terbagi menjadi beberapa jenis:
-
Persepsi visual
merupakan topic utama dari bahasan persepsi secara umum. Persepsi visual
didapat dari indra penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal
berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
-
auditori
didapat dari indera pendengaran yaitu telinga. Persepsi auditori mengarahkan
seseorang terhadap tanggapan hasil yang didengarnya secara simultan dan
ditafsirkan melalui penglihatan yang didapatkan berdasarkan pengalaman.
-
Persepsi
penciuman atau olfaktori didapat dari indera penciuman yaitu hidung.
-
Persepsi
perabaan didapat dari indera taktil yaitu kulit. Persepsi perabaan ditransfer
ke dalam rangsangan yang diterima kulit melalui sensasi yang dirasakan secara
bertahap dan menimbulkan sesuatu tanggapan yang baru akan hasil yang diraba.
-
Persepsi
pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
Dalam menjalani
proses kehidupan persepsi wanita sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi
yang dijalaninya serta informasi yang didapatkan:
·
Tanggapan
individual buruk dari hasil belajar yang tidak menyenangkan
·
Bersal dari
social kultur yang terisolir
·
Kecemasan dan
emosional yang tiak terorganisir dengan
baik.
Berbeda dengan laki-laki
persepsinya didapat dari befikir dan tidakan yang terorganisir dipadukan dengan
pengalaman dan pergaulan kesehariannya, merekalebih mengedepankan akal pikir
walau tidak akan kehilangan rasa dan perasaa (sensasi). Landasan tidakannya
selalu berupa hal yang akurat dan faktual terlihat dari interpretasi terhadap
suatu hal.
Faktor-faktor yang
berpengaruh pada persepsi:
1.
Intrinsik dan
ekstrinsik seseorang
2.
Faktor ilmu,
politik, social, ekonomi, budaya dan pertahanan serta keamanan serta kenyamanan
seseorang.
3.
Faktor usia
4.
Faktor
kematangan dan pengalaman
5.
Faktor
lingkungan
6.
Faktor
pembawaan
7.
Faktor fisik
dan kesehatan
8.
Faktor proses
mental dan kejiwaan
9.
Asumsi yang
didasarkan pada pengalaman masa lalu.
BAB III
|
MEMORI ATAU INGATAN
Memori adalah
suatu sistem yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam
fakta tentang dunia yang menggunakan pengetahuannya untuk membimbing
perilakunya (Schlessinger dan Groves)
Dijelaskan juga
bahwa rata-rata kemampuan memori manusia untuk menyimpan informasi, menurut
ahli matematika, John Griffit menyebutkan angka 10 “(seratus triliun) bit”
dijelaskan bahwa “satu bit”dalam teori informasi adalah satuan informasi
terkecil, sama dengan ya/tidak. Menurut John Von Neumann ahli teori
informasi menghitungnya sampai 2,8 x 1020 (280 kuintilliun) bit.
Asimou menerangkan bahwa otak manusia selama hidupnya sanggup menyimpan sampai
satu kuidriliun bit informasi.
Secara singkat memori melewati tiga proses:
- Perekaman (econding)
Pencatatan
informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal
- Penyimpanan(storage)
Menentukan
berapa lama informasi itu berada beserta kita dalam bentuk apa dan dimana.
- Pemanggilan (retrieval)
Menggunakan
informasi yang disimpan. Pemanggilan dapat kita ketahui dengan empat cara:
a.
Pengingatan (recall)
Proses
aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara kata demi kata
tanpa petunjuk yang jelas.
b.
Pengenalan (recognition)
Agak
sukar untuk mengigat kembali sejumlah fakta lebih mudah mengenalnya kembali.
c.
Belajar (relearning)
Menguasai
kembali pelajaran yang sudah pernah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
d.
Redintegrasi (redintegration)
Merekonstruksikan
seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil.
Mekanisme
memori
Bagaimana cara kerja memori ada tiga
teori suatu mekanisme memory:
- Teori Aus (Disuse Theory)
Menurut tori ini, memori hilang atau memudar
karena waktu. Seperti otot, memori kita baru kuat bila dilatih terus menerus.
Sejaka zaman Yunani sampai sekarang, masih ada orang yang beranggapan bahwa
tugas guru adalah melatih ingatan muridnya.William James dan Benton J.
Underwood membuktikan dengan eksperimen bahwa “The more memory zing one does,
the poorer one’s ability to memorize ( makin sering mengingat makin jelek
kemampuan mengingat”
2.
Teori Interferensi (Interference Theory)
Menurut teori ini memori merupakan meja lilin
atau kanvas. Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa pelajaran yang dihafal
sebelum tidur lebih awet dalam ingatan dari pada pelajaran yang dihafal sebelum
kegiatan-kegiatan lain (Shiffrin 1970) Mengapa? Karena dalam tidur tidak
terjadi inhibisi retro aktif kemudian yang disebut inhibisi proaktif
lebih sering mengingat lebih jelek daya ingat kita.
- Teori pengolahan informasi (information Processing Theory)
Secara singkat teori ini menyatakan bahwa
informasi mula-mula disimpan pada suatu sensory storage (gudang inderawi)
kemudian masuk short-term memory (STM memori jangka pendek) lalu dilupakan
untuk dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memori jangka panjang).
BAB IV
|
BELAJAR
INTELEJENSI (BERFIKIR)
Ø Bahasa dan berfikir
Berfikir adalah daya yang paling
utama dan merupakan ciri yang khas yang membedakan manusia dengan hewan.
Manusia dapat berfikir, karena manusia mempunyai bahasa, sedangakan hewan
tidak. “Bahasa” hewan bukanlah bahasa seperti yang diimiliki manusia,”Bahasa”
hewan adalah bahasa instink yang
tidak perlu dipelajari dan diajarkan. Bahasa manusia adalah hasil kebudayaan
yang harus dipelajari dan diajarkan.
Dengan singkat, karena
memiliki dan mampu berbahasa maka manusia berfikir.bahasa adalah alat yang
terpenting bagiberfikir. Tanpa bahasa manusia tidak dapat berfikir. Karena eratnya
hubungan antara bahasa dan berfikir itu, Plato pernah mengatakan dalam bukunya
Sophistes “berbicara itu berfikir yang keras (terdengar),dan berfikir ituadalah
“berbicara batin”.
Ø Apakah berfikir itu?
Berfikir adalah suatu keaktifan pribadi
manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah pada suatu tujuan. Kita
berfikir untuk menemukan pemahaman/pengertian yang kita kehendaki atau
meletakkan hubungan antara bagian pengetahuan kita. Apakah bagian pengetahuan
kita? Bagian pengetahuan kita yaitu segala sesuatu yang telah kita miliki, yang
berupa pengertian dan dalam batas tertentu juga tanggapan-tanggapan. Berfikir
erat hubungannya dengan daya-daya jiwa yang lain, seperti dengan: tanggapan,
ingatan, pengertian,dan perasaan. Tanggapan
memegang perananpenting dalam befikir, meskipun adakalanya dapat mengganggu
jalannya berfikir. Ingatan merupakan
syarat yang harus ada dalam berfikir, karena memberikan pengalaman-pengalaman
dari pegamatan yang telah lampau. Pengertian
meskipun merupakan hasil berfikir dapat member bantuan yang besar pula dalam
proses berfikir. Perasaan selalu
menyertai pula, ia merupakan dasar yang mendukung suasana hati, atau sebagai
pemberi keterangan dan ketekunan yang dibutuhkan untuk memecahkan
masala/persoalan.
Ø Proses berfikir
Proses berfikir
itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu:
a.
Pembentukan
pengertian
Pengertian atau lebih tepatnya disebut pengertian logis dibentuk
melalui empat tingkat.
(1)
Menganalisis
cri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis. Obyek tersebut jita perhatikan
unsur-unsurnya satu satu demi satu. Misalnya mau membentuk pengertian manusia. Kita ambil
manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisis cirri-cirinya, misalnya:
Manusia
Indonesia, ciri-cirinya:
-
Makhluk hidup
-
Berbudi
-
Berkulit sawo
matang
-
Berambut hitam
-
Dan sebagainya
Manusia Eropa,
ciri-cirinya:
-
Makhluk hidup
-
Berbudi
-
Berkulit putih
-
Bermata biru
terbuka
-
Berambut pirang
atau putih
-
Dan sebagainya.
Manusia Negro,
ciri-cirinya:
-
Makhluk hidup
-
Berbudi
-
Berkulit hitam
-
Bermata hitam
melotot
-
Berambut hitam
keriting
-
Dan sebagainya
(2)
Membanding-bandingkan
cirri-ciri tersebut untuk diketemukan ciri-ciri mana yang sama, mana yang
tidak sama dan mana yang tidak selalu
ada, mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki.
(3)
Mengabstraksikan,
yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri
yang hakiki. Pada contoh di atas ciri-ciri yang hakiki itu adalah makhluk hidup
yang berbudi.
b.
Pembentukan
pendapat
Membentuk pendapat
adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang
dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau
subyek dan sebutan atau predikat. Subyek adalah pengertian yang diterangkan,
sedangkan predikat adalah pengertian yang menerangkan.
Pendapat dapat dibedakan menjadi tiga:
1.
Pendapat
afirmati atau positif
Pendapat
afirmatif yaitu pendapat yang mengyakan, yang secara tegas menyatakan keadaan
sesuatu.
2.
Pendapat
negatif
Pendapat
negatif yaitu pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang
tidak adanya sesuatu sifat pada sesuatu hal.
3.
Pendapat
modalitas
Pendapat
modalitas atau kebarangkalian, yaitu pendapat yang menerangkan kebarangkalian,
kemungkinan-kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal.
c.
Penarikan
kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan ialah hasil
perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang
telah ada.
4.
Beberapa macam
berfikir
a.
Berfikir
induktif
Berfikir induktif ialah
suatu proses dalam berfikir yang berlangsung dari khusus menuju kepada yang
umum. Tepat atau tidaknya kesimpulan (cara berfikir) yang diambil secara
induktif ini terutama bergantung pada representative atau tidaknya sampel yang
diambil yang mewakili fenomena keseluruhan.
Makin besar jumlah sampel yang diambi berarti makin berarti makin
representatif, dan makin besar pula taraf dapat dpercaya (validitas) dari
kesimpulan itu dan sebaliknya.
b.
Berfikir
Deduktif
Berfikir deduktif ialah
proses dalam berfikir berlangsung dari yang umum menuju kepada yang khusus.
c.
Berfikir
anaogis
Analogi berarti
persamaan atau perbandingan. Berfikir analogi adalah berfikir dengan jalan
menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang biasa/pernah dialami. Di
dalam cara berfikir ini, orang beranggapan bahwa kebenaran dari
fenomena-fenomena yang pernah dialaminya berlaku pula dari fenomena yang
dihadapi sekarang.
d.
Berfikir
evaluatif
Berfikir Evaluatif ialah berfikir kritis,
menilai baik buruknya, tapat atau tidaknya suatu gagasan. Dalam berfikir
evaluatif kita menambah, kita menambah atau mengurangi gagasan. Kita menilai
menurut kriteria tertentu yang gak mirip dengan berfikir evaluative adalah
berfikir analogi.
BAB V
|
MOTIVASI
Yang di maksud
dengan motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu. Atau seperti dikatakan oleh Sartain dalam
bukunya Psychology Understanding of Human Behafor bahwasanya motivasi adalah suatu pernyataan
yang kompleks di dalam suatu organismeyang mengarahkan tingkah laku ke suatu
tujuan atau perangsang.
Contoh:
Ø Seorang pengendara becak bermandi peluh menarik penumpang yang gemuk-gemuk
di panas matahari dan di jalan yang menanjak.
Ø Seorang mahasiswa tekun belajar dan membaca bukunya sampai malam
dan tidak menghiraukan lelah dan kantuknya.
Ø Seorang petani mencangkul di sawahnya dari pagi sampai petang tanpa
berhenti dan sebagainya.
apa saja yang
diperbuat manusia, yang penting maupun kurang penting yang berbahaya maupun
yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Juga dalam soal belajar,
motivasi itu sangat penting. Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar.
1.
Macam-macam
motivasi
a) Physiological drive
b) Social motives
Yang dimaksud
dengan Physiological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat
fisiologis/jasmaniah seperti: lapar dan haus.
Sedangkan Social
motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia
yang lain seperti: dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik. Tidak
dapat kita ingkari bahwa yang kedua ini adalah timbul dan berkembang karena
adanya yang pertama. Jadi kedua golongan motivasi tersebut berhubungan satu
sama lain. Dapat pula dikatakan bahwa golongan yang kedua sifatnya lebih tinggi
( hanya terdapat pada manusia ) dari pada yang pertama.
2.
Tujuan motivasi
Tujuan motivasi
adalah untuk menggerakkan dan menggungah seseorang agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau
mencapai tujuan tertentu.
Seperti seorang guru, tujuan motivasinya adalah untuk
menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan
sesuai dengan yang diharapkan dalam kurikulum sekolah.
Tindakan memotivasi akan dapat berhasil jika tujuannya
jelas dan didasari oleh yang di motivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang
yang di motivasi. Oleh karna itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi
harus memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan dan kepribadian
orang yang akan di motivasi.
3. Teori motivasi
Beberapa teori motivasi yang akan di bicarakan
dalam pasal ini adalah:
a) Teori Hedonisme
Hedone adalah bahasa yunani yang berarti kesukaan, kesenangan
atau kenikmatan. hedonisme adalah suatu liran dalam filsafat yang
memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan
yang bersifat duniawi. Menurut pandangan hedonisme, manusia adalah mahluk yang
mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan. oleh karna itu,
setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan, manusia cenderung memilih
alternatif pemecahan yang dapat mendapat kesenangan dari pada yang mengakibatkan kesukaran,kesulitan,
penderitaan dan sebagainya.
b) Teori Naluri
Pada dasarnya manusia memilki tiga dorongan
nafsu pokok yang dalam hal ini disebut juga naluri, yaitu:
1) Dorongan naluri mempertahankan diri seperti: mencari makan jika lapar.
2) Dorongan naluri mengembangkan diri seperti: dorongan ingin tahu melatih dan
mempelajari sesuatu yang belum diketahui.
3) Dorongan naluri mempertahankan jenis seperti:
mencari jodoh.
c) Teori yang dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau prilaku
manusia tidak berdasarkan naluri, tetapi berdasarkan pola tngkah laku yang
dipelajari dari kebudayaan di tempat ia hidup. Orang belajar paling banyak dari
lingkungan kebudayaan di tempat dia hidup dan di besarkan.
d) Teori daya pendorong
Teori ini merupakan perpaduan antara “ teori naluri “ dengan “
teori reaksi yang dipelajari” . Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi
hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya
, suatu daya pendorongpada jenis kelamin yang lain.
e) Teori kebutuhan
Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah
teori kebutuhan. Teori ini beranggapan bahwa yang tindakan yang di lakukan oleh
manusia pada hakikatnya dalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik
maupun psikis. Oleh karna itu, menurut teori ini, apabila seorang pemimpin
ataupun pendidik bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus
mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan
orang yang akan dimotivasinya
BAB VI
|
EMOSI DAN PERASAAN
Emosi adalah perasaan
intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah
reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat
ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang,
ataupun takut terhadap sesuatu.
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa prancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam. Emosi dan perasaan (emotion & feeling). Keduanya digunakan secara tumpang tindih dalam percakapan keseharian. Ketika seseorang bertanya pada orang lain apa yang dirasakannya ketika dikhianati pacarnya, jarang orang bertanya , “bagaimana emosimu?”, kebanyakan akan bertanya, “bagaimana perasaanmu?” Dalam bahasa sehari-hari, kata emosi memang sangat jarang digunakan. Kata perasaan, jauh lebih umum digunakan.
Perasaan
mengandung adanya suatu pengalaman subjektif. Apa yang dirasakan satu orang
dengan orang lain relatif sulit untuk dibandingkan. Hanya diri sendirilah yang
bisa mengalami perasaan yang muncul. Oleh sebab itu disebut pengalaman
subjektif. Misalnya Anda merasa damai, maka Anda sendiri yang bisa mengalaminya.
Rasa damai yang dirasakan oleh orang lain bisa saja berbeda kadarnya.
Kebanyakan orang
berpikir bahwa emosi adalah salah satu jenis perasaan. Sesuatu dianggap sebagai
emosi tatkala seseorang merasakan perasaan tertentu, terutama marah. Selain
marah, perasaan lain yang kerap dianggap sebagai emosi misalnya adalah cinta,
sedih, bahagia, dan cemburu. Orang akan mengatakan Aziz sedang emosi ketika ia
sedang marah (ia ‘emosi’ karena ia dikhianati sang pacar), namun juga ketika ia
sedang sangat bahagia (ia begitu ‘emosi’ bertemu ibunya), sedih (ia begitu
‘emosi’ pada saat pemakaman ayahnya), cemburu (ia ‘emosi’ tahu pacarnya makan
malam dengan orang lain), atau cinta (emosinya begitu mendalam pada
kekasihnya).
Sebagian ahli
menyebutkan bahwa di dalam emosi terkandung perasaan. Ini artinya, perasaan
adalah komponen dari emosi. Perasaan diartikan sebagai keadaan yang dirasakan
sedang terjadi dalam diri seseorang. Anda mengalami perasaan marah, karena Anda
merasakan adanya sesuatu yang bergejolak dalam diri Anda. Emosi terjadi hanya
ketika seseorang merasakan sesuatu terjadi dalam dirinya.
Nah, lalu apa bedanya antara perasaan dan
emosi? Sebenarnya keduanya relatif sama. Bahkan, menurut seorang peneliti emosi
dari Australian National University, yakni
Anna Wierzbicka, tidak semua budaya memiliki kata untuk emosi sebagaimana yang
dikonsepsikan dalam bahasa inggris sedangkan kata yang bermakna perasaan (feeling) ada dalam semua bahasa.
Menurutnya lagi, kata emosi lebih disukai karena kesannya lebih objektif dan
lebih ilmiah daripada kata perasaan. Oleh sebab itu kata emosi jauh lebih luas
digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan.
Bagaimana dengan
rasa lapar karena kurang makan, rasa haus kurang minum, rasa panas karena terik
matahari, rasa manis gula, rasa pahit kopi, dan rasa sakit tulang? Tentu saja
itu semua tidak termasuk kategori perasaan yang dikaitkan dengan emosi.
Perasaan yang diartikan emosi adalah perasaan yang tidak terkait dengan yang
dirasakan fisik. Ada rasa lapar, tapi tidak ada emosi lapar. Ada rasa panas tapi
tidak ada emosi panas. Ada rasa manis gula tapi tidak ada emosi manis. Emosi
adalah perasaan yang terkait dengan suasana hati.
PELATIHAN
EMOSI
Berbagai cara bisa di lakukan untuk mengasah perasaan dan emosi
ini. Ada yang melakukan dengan cara pelatihan, membaca, ataupun dengan cara
langsung.
1.
Cara pelatihan
Cara pelatihan ini bisa di lakukan dengan pendalaman nilai-nilai
agama dan keluhuran nilai kemanusiaan. Tentu saja akan bertemu dengan sebuah
sikap prihatin atas suatu yang terjadi. Misalnya akan prihatin melihat sebuah
penggundulan hutan.
Yang artinya, perlakuan perusakan alam yang dilakukan. Meski tak
berada di sampingnya, sikap prihati akan langsung muncul. Atau turunnya nilai
moral sebagai akibat dari kurangnya pemahaman dari nilai-nilai agama, moral,
dan sosial.
2.
Membaca
Membaca karya fiksi yang berhubungan dengan kemanusiaan. Alam, atau
ketuhanan, tentu akan menggiring seseorang untuk memetik pesan yang ada di
dalamnya.
Hal itu akan membuat seseorang akan menjadi sadar akan pentingnya
sikap telong-menolong, mengasihi, menghargai, dan menyayangi.
3.
Cara langsung
Berlatih langsung di lapangan bisa dilakukan. Tentu saja tak
sembarang orang bisa melatih perasaan dan emosi yang dimiliki. Sebagai bekal,
seorang yang ingin belajar langsung, yang utama harus dimiliki adalah kesadaran
diri akan kejadian yang dilihat.
BAB ViI
|
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
Abu dan Umar , psikologi umum, edisi
revisi, bina ilmu, Surabaya, 1982.
Purwanro,
Alim, psikologi pendidikan mp.pt
remaja rosdakarya, bandung, 1990.
Suryabrata,
sumadi , psikologi pendidikan, raja grafindo persada Jakarta 2004.
Soemanto,
wasti, psikologi pendidikan, Jakarta
: PT Renika cipta, 2003.
Elvizulianisehati.blogspot.com
kamis, 3 maret 2011 jam 06.56.
0 komentar:
Posting Komentar