Sebanyak 12  pria merampok Bank CIMB Niaga Jl  Aksara, Kec Medan Tembung, Rabu  (19/8) sekira pukul 11.30. Seorang  polisi langsung diberondong peluru  dan tewas seketika. Seorang satpam  juga ditembak. Setelah menggondol  Rp400 juta dari brankas, kawanan  perampok itu kabur naik sepedamotor. 
Ke  dua belas perampok itu memakai jaket hitam,  beraksi mengendarai enam  sepedamotor matik Yamaha Mio, Yamaha Vega, dan  Yamaha Zupiter. Semuanya  dilengkapi senjata laras panjang dan pendek.  Perampokan itu juga sudah  direncanakan karena terjadi saat suasana  jalanan sedang sepi.
 
 
Awal  perampokan dimulai dari iring-iringan  sepedamotor yang berhenti di  depan Bank CIMB Niaga. Sebanyak 5 pria,  pakai helm dan masker turun  dari sepedamotor, dan langsung masuk ke  bank, dengan tangan menggenggam  senjata laras pendek jenis FN yang  disembunyikan di balik jaket.  Sementara perampok lain, berjumlah 7  orang, berada di atas sepedamotor  mengambil jalan putaran dan menunggu  di samping bank.
 
Begitu  lima perampok masuk ke bank, seorang  Brimob, Briptu Manuel, yang  bertugas menjaga bank, dan sedang berada di  samping ATM, langsung  ditembak di bagian dada sebelum sempat membuka  kunci senjata laras  panjangnya. Begitupun, walau sudah tertembak, Briptu  Manuel tak  menyerah, coba dikokangnya senjata. Ketika itulah perampok  meletuskan  tembakan kedua tepat di perut sebelah kanan korban. Korban  pun tewas  bersimbah darah.
 
 
Sejurus  setelah itu, tujuh perampok yang berada di  samping bank merangsek ke  halaman bank, mengamankan situasi di luar  sambil menenteng 3 senjata  laras panjang. Seorang satpam bernama  Muhdiantoro yang berada di  samping bank sempat melihat para perampok  itu. Tapi Muhdiantoro keburu  ditembak di bagian perut.
 
Setelah  situasi di luar diamankan, dua pelaku  masuk ke dalam. Nah, saat  perampok masuk, seorang satpam lagi bernama M  Fadli yang sebelumnya  berada di lantai tiga turun melihat situasi.  Begitu turun, M Fadli  langsung ditembak di bagian lengan.
 
 
Tak  mau buang waktu, pelaku menuju brankas yang  berada di belakang kasir.  Namun pelaku tak dapat membuka lemari besi  itu, lalu mencari pemegang  kunci yang berada di Lantai tiga.
 
Semua  karyawan Bank CIMB Niaga dari lantai dua dan  tiga dikumpulkan di  lantai satu. Lalu seorang karyawan yang memegang  kunci membuka brankas  dengan kepala ditodong pistol. Dan dengan mudahnya  pelaku membawa kabur  uang senilai Rp400 juta yang dimasukkan ke dalam  tas badminton, lalu  kabur bergantian menuju arah Sukaramai naik  sepedamotor.
 
Perampok  itu meninggalkan tiga korban yang terkena  tembakan. Seorang Brimob,  Briptu Manuel Simanjuntak dari Kompi I, tewas  dan dua satpam sekarat.  Tak lama setelah kejadian itu, ribuan warga  memadati lokasi perampokan.
 
 
Jalan Distop
 
Perampok  yang menenteng tas badminton berisi uang  itu mengendarai sepedamotor  Yamaha Mio tanpa plat. Untuk memuluskan  pelariannya, rekannya  menghadang jalan sambil menenteng senjata api  menuju Sukaramai. Tak  seorang pengguna jalan berani mendekat. Dan  sebelum hilang di tengah  keramaian, perampok meletuskan tiga kali  tembakan ke udara.
 
“Saya  sempat lihat komplotan perampok itu  berjalan-jalan di halaman bank  dengan menenteng senjata laras panjang.  Tak seorang pun yang berani  mendekat apalagi melawan. Mereka pake helm,  masker, serta jaket hitam.  Sekitar 3 menitlah perampok itu berdiri di  depan bank,” kata  Situmorang, seorang saksi mata.
 
“Tiga  kali ditembakkannya ke atas, makin takutlah  semua. Kalau ada yang  lihat perampok itu, langsung diarahkan senjata  sama dia,” sambungnya.
 
 
Kerugian 400 Juta
 
Dedi,  staf kolektor Bank CIMB Niaga kepada  reporter koran ini mengatakan,  saat dia berada di lantai tiga, dia sudah  mendengar suara tembakan.
 
 
“Tahunya  begitu ada suara tembakan dua kali dari  dalam, tiba-tiba pelaku naik  dan langsung membawa kami turun ke lantai  satu,” katanya.  “Naik  perampok itu ke lantai tiga, lalu kami semua  disuruh turun dan membuka  brankasnya. Di dalam brankas itu ada Rp400  juta,” sambung pria yang  memakai kemeja coklat ini lagi.
 
Dedi  juga menjelaskan, ada sekitar 20 karyawan  Bank Niaga saat terjadi  perampokan. Enam di lantai satu, dan selebihnya  berada di lantai tiga.  Sedangkan lantai dua hanyalah gudang.
 
Dua Jam Jalan Tak Difungsikan
 
Akibat aksi perampokan itu, Jalan Aksara macet total sekitar dua jam.
  
Selang  satu jam setelah kejadian, Kapoldasu Irjen  Oegroseno pun tiba di  lokasi. Sehingga jalan yang seharusnya satu arah  dibuat menjadi dua  arah. Kemacetan pun tak terhindarkan selama lebih  kurang dua jam.  Jenazah Briptu Manuel sendiri dibawa mobil ambulance.  Polisi pun  melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dan hingga sore  hari, tak  henti-hentinya para pengguna jalan singgah melihat ceceran  darah  korban di jalan maupun dalam bank CIMB Niaga
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar